travel
Backpacker ke Pulau Pahawang, Sebuah Pengalaman Tak Terlupa
Salah
satu destinasi wisata unggulan Kota Lampung yang menarik untuk dikunjungi
adalah Pulau Pahawang. Keindahannya tak terbantahkan, bahkan patut disandingkan
dengan pulau-pulau cantik lain, seperti Bali dan Lombok. Untuk itulah, di musim
libur kuliah kali ini, saya dan teman-teman memutuskan untuk backpacker-an
ke pulau yang terletak di Lampung selatan ini.
Source : tribunnews
Karena
ini adalah perjalanan ala backpacker, kami memilih untuk ngeteng (berpindah-pindah transportasi)
dibandingkan dengan menaiki pesawat. Meski memang, kala itu sangat memungkinkan
bagi kami untuk memanfaatkan layanan Airy dan mendapatkan tiket pesawat promo ke Lampung. Hanya saja, kami ingin belajar dan mendapatkan pengalaman lebih dari
hal-hal sederhana di sepanjang perjalanan.
Perjalanan dari Jakarta
Sekitar
jam 7 malam, kami menaiki bus dari Terminal Rambutan menuju kawasan Merak
dengan ongkos tak lebih dari Rp40.000 per orang. Perjalanan darat ini
membutuhkan waktu sekitar 3 jam, sehingga kita tiba di Merak antara jam 10-11
malam.
Sesampainya
di sana, kami diharuskan untuk membeli tiket kapal penyeberangan (ferry)
Merak-Bakauheni sebesar Rp15.000. Jika ingin menikmati kenyamanan kelas bisnis
yang bebas asap rokok, ada tambahan biaya sebesar Rp10.000. Dan kami memilih
kelas bisnis agar bisa bersantai dan beristirahat dengan tenang. Setelah
kira-kira 2-3 jam perjalanan, kapal pun merapat di Pelabuhan Bakauheni dan kita
telah berada di pintu masuk menuju Pulau Sumatera.
Source : triptrus
Setibanya
di Bakauheni sekitar jam 2-3 dini hari, kami memutuskan untuk stay di
ruang tunggu pelabuhan terlebih dulu. Selain bisa beristirahat, di sini kita
juga bisa men-charge HP atau powerbank sembari menunggu waktu
pagi. Kira-kira setelah fajar menyingsing atau sekitar jam 04.30 pagi, kami
melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus ekonomi untuk menuju Kota Bandar
Lampung.
Kurang
lebih 3 jam, kami tiba di Terminal Rajabasa dan kemudian kembali melanjutkan
perjalanan dengan menggunakan angkot jurusan Rajabasa-Tanjung Karang.
Berhentilah di pasar bawah Ramayana, dan naik angkot jurusan Tanjung
Karang-Teluk Betung. Baru setelah tiba di Dermaga Ketapang, kita bisa menyewa
kapal menuju Pulau Pahawang.
Nah,
ketika akan menyewa kapal ini, sebisa mungkin keluarkanlah jurus nego terbaik
agar bisa mendapatkan harga yang ramah kantong. Umumnya, para penyewa kapal
akan mematok harga antara Rp150.000-Rp200.000. Ada pula yang langsung
menyediakan paket perahu+snorkeling, atau juga beserta tiket masuk pulau
dan spot snorkeling/diving. Waktu itu, kami bertujuh mendapat
harga Rp180.000 untuk perahu dan alat snorkeling.
Source : galeriwisata
Setelah
tiba di Pulau Pahawang, kami langsung disuguhi dengan hamparan pasir putih yang
berpadu dengan birunya air laut. Beruntung juga cuaca hari itu sangat cerah,
serta laut dalam kondisi normal. Dalam artian, air laut tidak pasang dan
gelombang ombak tidak terlalu besar. Sebuah kondisi yang sangat cocok untuk
melakukan aktivitas diving dan snorkeling.
Namun
sebelumnya, kita memutuskan untuk beristirahat terlebih dulu di penginapan yang
telah di-booking. Penginapannya terbilang sangat sederhana, jika
dibandingkan dengan resort-resort yang biasanya menghiasi
pulau-pulau cantik.
Setelah
rehat sejenak, kami pun tak sabar untuk segera menikmati pemandangan alam bawah
laut dari pulau yang satu ini. Akhirnya, kami menuju spot snorkeling
pertama yang berada tak jauh dari penginapan. Tak lupa, kami membawa
perlengkapan yang dibutuhkan, seperti alat snorkeling, kamera underwater,
uang untuk membayar spot, dan makanan. Perlu diketahui bahwa di setiap spot
kita diharuskan untuk membayar uang sebesar Rp30.000.
Jika
dikalkulasi, biaya tersebut tergolong lumayan mahal. Bayangkan jika kita mengunjungi
5 spot atau lebih, berapa uang yang harus dikeluarkan hanya untuk membayar area
snorkeling. Namun, jika dilihat dari keindahan yang ditawarkan, menurut
kami harga tersebut sebanding. Bagaimana tidak, selain bisa menikmati cantiknya
terumbu karang, kita juga bisa berfoto dengan latar sebuah papan bertuliskan
'Pulang Pahawang Wisataku'. Tak hanya itu, kita pun bisa melihat secara
langsung penangkaran ikan nemo. Sungguh, sebuah pemandangan yang luar biasa,
bukan?
Itulah pengalaman kami ketika mengunjungi Pulau
Pahawang, Lampung. Rasanya tidak akan pernah
puas mengunjungi tempat indah yang satu ini. Oleh sebab itu kami berjanji dalam
hati akan kembali ke pulau yang satu ini suatu saat nanti. Apalagi saat ini
banyak agen travel online yang memberikan diskon tiket pesawat ke berbagai destinasi wisata di Indonesia. Tunggu cerita perjalanan kami yang lain, ya!
No comments